Juni 21, 2024

Rasa hangat menyelimuti perasaan saya, saat sesosok teman lama, berucap pada anaknya "Nak, kalau nanti kamu sudah besar, dan ingin belajar menulis, belajar sama om yang satu ini ya"

kata-kata itu setiba saja terucap dari teman saya yang pada saat itu kebetulan saya temui di lapangan kecamatan. Ia sedang  mengajak anaknya yang umur tiga tahun itu, bermain sepak bola. dan, kebetulan saya bersama isti sedang berjalan-jalan di area lapangan. kegiatan itu sengaja saya dan istri rutinkan, setelah tau, bahwa manfaat jalan pagi baik untuk janin. 

Beberapa kali saya juga pernah mendengar ucapan seperti itu yang dilontarkan kepada saya. akan tetapi dulu, mungkin hanya sebatas ucapan seperti ini, "nanti kalau sudah besar, pinter kaya om ini ya" atau "nanti belajar ngaji sama om ini ya". akan tetapi, entah mengapa saya merasa lebih senang ketika mendengar orang tertarik belajar kepada saya tentang tulisan. bukan berarti pintar atau mengaji bukan hal yang baik, akan tetapi di kedua hal itu, saya merasa keilmuan saya masih pada taraf permukaan.

bukan pula, saya merasa sudah pintar menulis, tapi setidaknya saya merasa ingin direpresentasikan orang sebagai penulis. dan, setelah mendengar ucapan teman itu, saya menganggap status sebagai "penulis" bagi sebagian orang-- terutama yang berkecimpung di dunia akademisi--ialah status yang cukup diidamkan.

You Might Also Like

0 komentar

Rasa hangat menyelimuti perasaan saya, saat sesosok teman lama, berucap pada anaknya "Nak, kalau nanti kamu sudah besar, dan ingin bela...

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images